Kedudukan wanita dalam Islam- “Dijadikan indah pada ( pandangan ) manusia kecintaan kepada apa- apa yang diingini, yaitu :wanita-wanita, anak- anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang- binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah lah tempat kembali yang baik ( surga ).(QS. Ali Imran : 14 )
Pada firman tersebut bahwa telah di jelaskan, beragam macam perhiasan yang di persembahkan kepada manusia yaitu segala sesuatu yang indah yang apabila manusia memiliki dan memakai nya itu dapat menyenangkan hati. Namun dalam segala perhiasan yang dilimpahkan tersebut Allah menempatkan wanita tersebut pada urutan pada bahagian pertama. Artinya wanita itu di utamakan, juga wanita adalah perhiasaan indah utama yang di jadikan sebagai sebaik- baik perhiasaan dalam dunia ini. Wanita adalah perhiasaan yang tidak dapat dapat mengalihkan pandangan mata. Di dalam kedudukannya menurut islam, wanita adalah yang istimewa. Dalam surat Al-Quran yang berjumlah 114 surat, salah satu di antaranya yaitu terdapat surat “ An-Nisa ( wanita ) “. Mengapa ?
Wanita itu perhiasaan, sebagaimana layaknya perhiasaan, yaitu dijaga juga di lindungi. Bukan berarti kata- kata“ Ar-rijal “ tidak di cantumkan dalam Al-Quran, tidak berarti mereka tidak patut dianggap di dunia ini ? tidak, mengapa. Lelaki itu raja nya bagi perempuan, dan perempuan itu adalah yang patut di lindungi oleh lelaki.
Berbicara di lindungi dan melindungi, bukan berarti bahwa derajat yang terdapat pada dua kata tersebut ada yang di tinggikan dan di rendahkan. Pada fitrahnya, lelaki memang adalah hal yang utama, karena ada hal yang tidak dapat di pungkiri yang dapat mengalahkan lelaki oleh wanita. Perlu kita ingat bahwa, manusia hidup di dunia. Siapapun dia, apa yang membuat derajat manusia tersebut yaitu “ ketakwaan pada sang Ilahi “ bukan ras, suku atau perbedaan jenis kelamin. Seperti yang tercantum pada ayat 13 surat Al-Hujurat , “ hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki- laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa- bangsa dan bersuku- suku supaya kamu saling- mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal “. Menurut dari ayat tersebut. Bahwa jelas bagaimana yang dapat dikatakan manusia terbaik, dari apa yang dapat dilihat , perempuankah dia ? atau lelakikah dia ?
Hemat saya, dalam menuliskan sebuah artikel ini, saya mengutip dari tulisan Abdul Hamid, Lc alumni Al-Azhar Kairo, Mesir dalam salah satu bukunya yaitu “ seperti inilah Islam memuliakan wanita “. Bahwa ditegaskan secara pandang islam bahwa islam sangat memuliakan wanita, dapat di lihat bagaimana perbedaan keadaan wanita ketika saat itu sebelum datangnya Islam, dari beberapa negara yang sudah duluan mengenal peradaban dan ilmu pengetahuan yang pesat, namun keadaan wanita masih sangat tidak ada harganya seperti contohnya Yunani, dimana kita mengetahui awal nya ilmu pengetahuan juga lahirnya ilmu pengetahuan juga filsuf-filsuf yang hebat namun itu semua tidak membuka paradigma mereka terhadap Ciptaan Tuhan yang disebut wanita.
Pra islam, India, namun itu semua berbeda ketika Islam mulai tumbuh yang masih sangat muda ketika itu, namun pandangan yang di bawa Islam terhadap wanita itu telah menjadi sorotan paradigma, bahwa agama Islam lah yang membawa peradaban murni dan abadi, sehingga peran wanita adalah menjadi sesosok manusia seutuhnya sebagai khalifah Allah di muka bumi. pertanyaannya, jika sekarang wanita telah sempurna, apakah wanita sekarang memakai “ hak “ sempurna tersebut dan di aplikasikan ke dalam hidup wanita tersebut, atau hanya itu simbol yang tak pernah di aplikasikan ? atau bahkan sebaliknya yaitu wanita terlalu berlebihan ?
Ditulis oleh : Marzatil Husna (Naruto Cantik)
Posting Komentar