Namanya
KH. Ahmad Ishomuddin,
tahun 2010 namanya masuk jajaran Rais Syuriah PBNU, bahkan sebagai Rois Termuda
NU, calon Rais Syuriah PBNU dari wilayah Lampung merasa sudah sepuh, lalu
merekomendasikan Anak Muda yang juga dosen syariah di IAIN Raden Intan Lampung,
Tentu tidak gegabah dan asal menerima sosoknya yang "asing" di
belantara NU Nasional. Ia masuk dalam
jajaran para kyai di sebuah organisasi besar yang dijadikan rujukan
problematika umat.
Ia diketahui sangat kuat komitmennya dan Teguh pendirian terlebih dalam isu-isu NU yang berdampak pada nasional maupun internal. Konsentrasi syariah yang menjadi keahliannya tidak lantas melunturkan pengetahuannya akan sejarah dan ilmu tafsir.
Ia sangat
loyal terhadap NU dan simbol NU baik Rais Am maupun Ketum PBNU. Loyalitasnya
selalu terukur sehingga tidak mengkerdilkan keteguhan pendiriannya yang ia
yakini benar menurut keahlian dan keilmuannya. Di saat-saat tertentu menggantikan
KETUM PBNU yang berhalangan hadir memenuhi
undangan, baik skala nasional maupun internasional, dan ia akan mengiyakannya
meskipun aku yakin ia juga sangat sibuk.
Warga NU tentu tidak kaget, melihatnya diserang oleh sebagian orang di Republik ini, bahkan difitnah telah menerima sesuatu dari politikus. Ia layak menerima itu semua, karena Ia adalah sosok besar dan penuh ilmu, dedikasinya sangat tidak diragukan samasekali terhadap Ilmu dan NU.
Warga NU tentu tidak kaget, melihatnya diserang oleh sebagian orang di Republik ini, bahkan difitnah telah menerima sesuatu dari politikus. Ia layak menerima itu semua, karena Ia adalah sosok besar dan penuh ilmu, dedikasinya sangat tidak diragukan samasekali terhadap Ilmu dan NU.
Kyai..! Semakin
besar engkau, semakin deras gelombang menerjangmu, semakin tinggi engkau, semakin
kuat angin menerpamu.
Posting Komentar